Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama
organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari
praja muda karana, yang memiliki arti
rakyat muda yang suka berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi
anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;
Pramuka Siaga,
Pramuka Penggalang,
Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu
Pembina Pramuka,
Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud "kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sejarah
Lambang identitas dari INPO yang berupa bendera merah dan putih berukuran 84 cm X 120 cm. Gerakan pramuka atau kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun
1923 yang ditandai dengan didirikannya
(nl) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di
Bandung.
[1] Sedangkan di tahun yang sama, di
Jakarta didirikan
(nl) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).
[1] Kedua organisasi cikal bakal
kepanduan di
Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama
(nl) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di
Bandung pada tahun
1926.
[1]